1. Jelaskan perbedaan masyarakat desa dengan masyarakat kota . .
Jawab::
3. Jelaskan
kemajemukan dalam dinamika social budaya . .(secara vertical dan horizontal)
Jawab ::
4. Problematika keragaman dalam kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan. .
Jawab ::
Jawab ::
-
Masyarakat kota biasanya terdiri dari beragam suku. Semuanya
dengan tujuan tertentu seperti bekerja, kuliah, atau pun ikut dengan saudara
mereka yang telah lama tinggal di kota. Dan sebagian besar masyarakat kota
memeng matrealistik karna hal tersebut di pengaruhi dengan tingkat persaingan
yang tinggi untuk mendapatkan keinginannya biasasa di perukan pengorbanan yang
besar.
Masyarakat kota memang individual. Mereka cenderung
memikirkan urusannya sendiri dan enggan mencampuri urusan orang lain. Tapi biasanya
masyarakat kota terkenal dengan sikap mereka yang selalu terbuka terhadap
segala macam jenis perubahan.
-
Masyarakat desa memiliki cirri-ciri yang kebalikan
dengan masyarakat kota yaitu sebagai berikut:
1.
Di desa kita masih akan bisa melihat masyarakat yang
masih erat hubungan kekeluargaannya. Mereka suka bergotong royong dan saling
membantu.
2.
Masyarakat desa biasanya terdiri dari satu atau dua
suku yg berbeda tetapi masih bersaudara satu sama lain.
3.
Daya saing yang rendah karena sifat kekeluargaan
tersebut yang tidak ada keinginan masyarakat desa untunk bersaing terlalu
ketat.
4.
Jenis propesi
yang ada pada desa tidaksebanyak di kota. Bila desa tersebut terletak di daerah
pegunungan maka bisa di pastikan propesi mereka sebagian dari petani.
2. Jelaskan hakikat keragaman dan kesetaraan manusia . .Jawab::
-
Keragaman.
Keragaman atau kemajemukan
merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat.
Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan
kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang (Azyumardi Azra,
2003).
Keragaman adalah perbedaan yang indah, sehingga dalam
keragaman kita harus berpikir keindahan yang sangat unik. Karena jika kita tidak
melihat suatu perbedaan kita tidak akan melihat suatu keindahan karena tidak
ada perbandingan.
keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi
diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi
lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat
yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan
masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.
-
Kesetaraan Manusia
Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki
manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang
melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi
manusia.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam
praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum,
yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan
mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat
sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya
berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan
kekuasaan.
Di Indonesia, berbagai konflik antarsukubangsa,
antarpenganut keyakinan keagamaan, ataupun antarkelompok telah memakan korban
jiwa dan raga serta harta benda, seperti kasus Sambas, Ambon, Poso dan
Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Indonesia belum menghasilkan tatanan
kehidupan yang egalitarian dan demokratis.
Jawab ::
Usman Pelly (1989)
mengkategorikan masyarakat majemuk di suatu kota berdasarkan dua hal, yaitu
pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal.
Secara horizontal,
masyarakat majemuk, dikelompokkan berdasarkan:
- Etnik dan ras atau asal usul keturunan.
- Bahasa daerah.
- Adat Istiadat atau perilaku.
- Agama.
- Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya.
Secara vertical, masyarakat majemuk
dikelompokkan berdasarkan:
- Penghasilan atau ekonomi.
- Pendidikan.
- Pemukiman.
- Pekerjaan.
- Kedudukan social politik.
Keragaman atau kemajemukkan,
masyarakat terjadi karena unsur-unsur seperti ras, etnik, agama, pekerjaan
(profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Pada bagian ini akan diulas
tentang kemajemukan masyarakat Indonesia karena unsur-unsur ras dan etnik.
4. Problematika keragaman dalam kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan. .
Jawab ::
Problematika keragaman dalam kehidupan
Keragaman masyarakat juga dapat berpoensi negatif bagi kehidupan bangsa
seperti segmentasi kelompok, konsensus yang lemah, sering terjadi konflik,
integrasi yang di paksakan dan sebagainya. Keragaman budaya merupakan modal
untuk membangun masyarakat yang multikultural, namun sekaligus sangat
berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan
sosial. Efek negatif muncu dalam bentuk pertentangan dan konflik antar kelompok
masyarakat. Kenyataan konflik antar kelompok sering terjadi di indonesia baik
antar kelompok aama suku bangsa, daerah ataupun antar golongan politik.
Kesetaraan dalam keragaman
Salah satu hal penting dalam meningkatkan pemahaman antar budaya dan
masyarakat adalah sedapat mungkin dihilangkan penyakit budaya seperti
etnosentrisme, stereotip, prasangka, rasisme dan diskriminasi. Selain menghilangkan
penyakit budaya solusi lain yang dapat di lakukan untuk memperkecil masalah
atau pengaruh negatif dari keragaman menegakan prinsip kesetaraan dan kesederajatan
yang merupakan suatu sikap untuk mengakui adanya derajat, hak, dan kewajiban
sebagai sesama manusia.
Solusinya adalah sebagai berikut :
1.
Menghapus
praktek-praktek diskriminasi melalui perlindungan dan penegakan HAM di setiap
ranah kehidupan manusia.
2.
Menerapkan
hokum dengan adil melalui perbaikan system hokum yang propesional, bersih dan
berwibawa.
3.
Pembuatan
dan pengimplementasian peraturan perundang-undangan yang anti diskriminasif
4.
Membangun
pola komunikasi unuk meningkatkan keterbukaan, kedewasaan sikap, dan kesadaran
terhadap adanya keragamaan.
5.
Mengembangkan
sikap dan pola piker masyarakat untuk memandang keragaman sebagian kekayaan
bangsa.
6.
Memperkecil
kesenjangan antar warga masyrakat dalam berbagai aspek kehidupan.
5. Berikan contoh 1 kasus konflik horizontal di Indonesia
serta penyebab dari konflik itu . .
Jawab ::
-
Konflik Poso
-
Terdapat sejumlah pendapat ahli
seputar akar penyebab konflik horisontal di Poso. Pendapat pertama diajukan
sosiolog Thamrin Amal Tomagola lewat konsepnya bertajuk piramida bertingkat
tiga.[2] Menurut Tomagola, pada tingkat paling dasar terdapat dua transformasi
utama yang secara fundamental mengubah wilayah. Pertama, transformasi
demografi. Kendati Poso telah dimasuki pendatang Islam dan Kristen sejak
prakolonial, proporsi migrasi yang cukup signifikan terjadi di masa Orde Baru
pasca pembukaan Sulawesi oleh Jalan Trans-Sulawesi, di samping pembangunan
berbagai pelabuhan laut dan udara baru. Para pendatang datang dari utara dan
selatan Sulawesi. Akibatnya, proporsi pendatang, terutama yang menganut Islam,
semakin membesar mendekati proporsi umat Kristen baik di Poso Pesisir maupun di
Pamona Selatan. Umat Kristen yang ada di tengah wilayah Poso mulai merasa
terjepit dan terancam.[3] Kedua, transformasi ekonomi. Kegiatan ekonomi
perdagangan secara perlahan mengambil alih peran ekonomi pertanian. Sektor
perdagangan yang berpusat di perkotaan lebih banyak dikuasai pendatang beragama
Islam. Kenyataan ini memperkuat sentimen keterdesakan penduduk asli yang
berbasis pertanian yang kebetulan beragama Kristen.
Piramida Akar Konflik Poso menurut Tomagola
Sumber ::
1. sumber 1
2. sumber 2
3. sumber 3
4. sumber 4
No comments:
Post a Comment