Hal

10 January 2013

Tugas Softskill Ke- 5

1. Jelaskan perbedaan masyarakat desa dengan masyarakat kota . .

Jawab ::

-          Masyarakat kota biasanya terdiri dari beragam suku. Semuanya dengan tujuan tertentu seperti bekerja, kuliah, atau pun ikut dengan saudara mereka yang telah lama tinggal di kota. Dan sebagian besar masyarakat kota memeng matrealistik karna hal tersebut di pengaruhi dengan tingkat persaingan yang tinggi untuk mendapatkan keinginannya biasasa di perukan pengorbanan yang besar.

Masyarakat kota memang individual. Mereka cenderung memikirkan urusannya sendiri dan enggan mencampuri urusan orang lain. Tapi biasanya masyarakat kota terkenal dengan sikap mereka yang selalu terbuka terhadap segala macam jenis perubahan.

-          Masyarakat desa memiliki cirri-ciri yang kebalikan dengan masyarakat kota yaitu sebagai berikut:

1.      Di desa kita masih akan bisa melihat masyarakat yang masih erat hubungan kekeluargaannya. Mereka suka bergotong royong dan saling membantu.

2.      Masyarakat desa biasanya terdiri dari satu atau dua suku yg berbeda tetapi masih bersaudara satu sama lain.


3.      Daya saing yang rendah karena sifat kekeluargaan tersebut yang tidak ada keinginan masyarakat desa untunk bersaing terlalu ketat.

4.       Jenis propesi yang ada pada desa tidaksebanyak di kota. Bila desa tersebut terletak di daerah pegunungan maka bisa di pastikan propesi mereka sebagian dari petani.
2. Jelaskan hakikat keragaman dan kesetaraan manusia . .
            Jawab::

-          Keragaman.
            Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang (Azyumardi Azra, 2003).

Keragaman adalah perbedaan yang indah, sehingga dalam keragaman kita harus berpikir keindahan yang sangat unik. Karena jika kita tidak melihat suatu perbedaan kita tidak akan melihat suatu keindahan karena tidak ada perbandingan.

keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit. Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.

-          Kesetaraan Manusia

Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir. Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.

Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang menempel pada dirinya berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan.

Di Indonesia, berbagai konflik antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan keagamaan, ataupun antarkelompok telah memakan korban jiwa dan raga serta harta benda, seperti kasus Sambas, Ambon, Poso dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk Indonesia belum menghasilkan tatanan kehidupan yang egalitarian dan demokratis.


3. Jelaskan kemajemukan dalam dinamika social budaya . .(secara vertical dan horizontal)
            Jawab ::

Usman Pelly (1989) mengkategorikan masyarakat majemuk di suatu kota berdasarkan dua hal, yaitu pembelahan horizontal dan pembelahan vertikal.

Secara horizontal, masyarakat majemuk, dikelompokkan berdasarkan:

  1. Etnik dan ras atau asal usul keturunan.
  2. Bahasa daerah.
  3. Adat Istiadat atau perilaku.
  4. Agama.
  5. Pakaian, makanan, dan budaya material lainnya.



Secara vertical, masyarakat majemuk dikelompokkan berdasarkan:

  1. Penghasilan atau ekonomi.
  2. Pendidikan.
  3. Pemukiman.
  4. Pekerjaan.
  5. Kedudukan social politik.

Keragaman atau kemajemukkan, masyarakat terjadi karena unsur-unsur seperti ras, etnik, agama, pekerjaan (profesi), penghasilan, pendidikan, dan sebagainya. Pada bagian ini akan diulas tentang kemajemukan masyarakat Indonesia karena unsur-unsur ras dan etnik.

4.  Problematika keragaman dalam kesetaraan serta solusinya dalam kehidupan. .
            Jawab ::

Problematika keragaman dalam kehidupan

Keragaman masyarakat juga dapat berpoensi negatif bagi kehidupan bangsa seperti segmentasi kelompok, konsensus yang lemah, sering terjadi konflik, integrasi yang di paksakan dan sebagainya. Keragaman budaya merupakan modal untuk membangun masyarakat yang multikultural, namun sekaligus sangat berpotensi memecah belah dan menjadi lahan subur bagi konflik dan kecemburuan sosial. Efek negatif muncu dalam bentuk pertentangan dan konflik antar kelompok masyarakat. Kenyataan konflik antar kelompok sering terjadi di indonesia baik antar kelompok aama suku bangsa, daerah ataupun antar golongan politik.

Kesetaraan dalam keragaman

Salah satu hal penting dalam meningkatkan pemahaman antar budaya dan masyarakat adalah sedapat mungkin dihilangkan penyakit budaya seperti etnosentrisme, stereotip, prasangka, rasisme dan diskriminasi. Selain menghilangkan penyakit budaya solusi lain yang dapat di lakukan untuk memperkecil masalah atau pengaruh negatif dari keragaman menegakan prinsip kesetaraan dan kesederajatan yang merupakan suatu sikap untuk mengakui adanya derajat, hak, dan kewajiban sebagai sesama manusia.

Solusinya adalah sebagai berikut :

    1.      Menghapus praktek-praktek diskriminasi melalui perlindungan dan penegakan HAM di setiap ranah        kehidupan manusia.

    2.      Menerapkan hokum dengan adil melalui perbaikan system hokum yang propesional, bersih dan berwibawa.

    3.      Pembuatan dan pengimplementasian peraturan perundang-undangan yang anti diskriminasif

    4.      Membangun pola komunikasi unuk meningkatkan keterbukaan, kedewasaan sikap, dan kesadaran terhadap adanya keragamaan.

    5.      Mengembangkan sikap dan pola piker masyarakat untuk memandang keragaman sebagian kekayaan bangsa.

    6.      Memperkecil kesenjangan antar warga masyrakat dalam berbagai aspek kehidupan.



5.  Berikan contoh 1 kasus konflik horizontal di Indonesia serta penyebab dari konflik itu . .

      Jawab ::

-          Konflik Poso

-          Terdapat sejumlah pendapat ahli seputar akar penyebab konflik horisontal di Poso. Pendapat pertama diajukan sosiolog Thamrin Amal Tomagola lewat konsepnya bertajuk piramida bertingkat tiga.[2] Menurut Tomagola, pada tingkat paling dasar terdapat dua transformasi utama yang secara fundamental mengubah wilayah. Pertama, transformasi demografi. Kendati Poso telah dimasuki pendatang Islam dan Kristen sejak prakolonial, proporsi migrasi yang cukup signifikan terjadi di masa Orde Baru pasca pembukaan Sulawesi oleh Jalan Trans-Sulawesi, di samping pembangunan berbagai pelabuhan laut dan udara baru. Para pendatang datang dari utara dan selatan Sulawesi. Akibatnya, proporsi pendatang, terutama yang menganut Islam, semakin membesar mendekati proporsi umat Kristen baik di Poso Pesisir maupun di Pamona Selatan. Umat Kristen yang ada di tengah wilayah Poso mulai merasa terjepit dan terancam.[3] Kedua, transformasi ekonomi. Kegiatan ekonomi perdagangan secara perlahan mengambil alih peran ekonomi pertanian. Sektor perdagangan yang berpusat di perkotaan lebih banyak dikuasai pendatang beragama Islam. Kenyataan ini memperkuat sentimen keterdesakan penduduk asli yang berbasis pertanian yang kebetulan beragama Kristen.







Piramida Akar Konflik Poso menurut Tomagola


Sumber ::





No comments:

Post a Comment